Ruksamin Jadi Pemateri di Lokakarya Pengelolaan DAS Sultra
Penulis: Aripin Lapotende

WANGGUDU, TRIBUNUTARA.COM – Bupati Konut, Ruksamin hadir dalam kegiatan lokakarya pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), di Kendari, Selasa (2/11/2021).
Kehadiran orang nomor satu di Bumi Oheo ini nampak tak biasa, lantaran dirinya bukan datang sebagai peserta, namun didapuk menjadi pemateri, di hadapan puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Sultra.
Pimpinan eksekutif tertinggi Konut dua periode ini, menjelaskan bahwa pengelolaan DAS ini begitu penting, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem, serta meningkatnya kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan, sebagaimana PP Nomor 37 Tahun 2012.
Ia memaparkan, wilayahnya berada pada ketinggian 0-2000 mdpl dengan kemiringan lereng antara 0-40%. Kemiringan antara 25% hingga >40% berada pada hulu Sungai Lasolo yang merupakan wilayah Pegunungan Matarombeo.
Wilayah dengan kemiringan lereng 0-8% umumnya berada pada kaki bukit, lembah antar sungai, dan wilayah di muara-muara sungai. Wilayah dengan ketinggian >2000 meter dan kemiringan lebih dari 40% berada pada sekitar hulu Sungai Konaweha.
Konut merupakan salah satu daerah di Sultra dengan DAS terpanjang. Keberadaannya kata Ruksamin, perlu dicermati sebagai potensi bagi daerah, karena adanya sumber daya air untuk keperluan irigasi pertanian, energi listrik, dan lain-lain.
Meski demikian, hal lain yang menjadi perhatian dengan keberadaan DAS di Konut, yakni kerentanan terhadap bencana banjir di beberapa titik, sehingga menimbulkan korban dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Olehnya, salah satu prioritas Pemkab Konut yakni membangun tanggul penahan banjir di sepanjang DAS Lasolo dan Lalindu. Ruksamin pun mengungkapkan, rencana itu sudah dimulai tahun ini.
“Pengelolaan DAS ini salah satu bagian dari misi kelima Konasara Jilid 2, yaitu ketahanan bencana dan pengelolaan sumber daya alam,” bebernya di hadapan peserta lokakarya.