Tegasnya Ruksamin dalam Muswil PII, Keluar Organisasi Hingga Tanggalkan Gelar Insinyur

Penulis: Aripin Lapotende

KENDARI, TRIBUNUTARA.COM – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil), di Claro Hotel Kendari, Jumat (12/11/2021).

Kegiatan ini diwarnai aksi geram dari salah satu peserta, Ruksamin yang hadir lengkap dengan setelan pakaian kebesaran PII. Tak tanggung-tanggung, ia pun memilih keluar saat kegiatan tengah berlangsung.

Bupati Konawe Utara (Konut) itu, di luar ruangan Muswil, tampak berusaha menenangkan hatinya. Ia kemudian langsung menanggalkan pakaian organisasinya.

Kepada awak media, Ruksamin menyatakan sikap tegas, mundur sebagai Ketua PII Konut, sekaligus keluar dari organisasi. Tak hanya itu, ia juga tidak akan menggunakan gelar keiinsyurannya lagi.

“Keanggotaan saya ini, sertifikat saya, ijazah saya, semua akan saya kembalikan. Saya juga tidak akan gunakan lagi titel yang berkaitan lagi dengan keinsinyuran saya. Baju saya buka, saya akan kembalikan ke PII Pusat besok,” ucapnya.

Pria bergelar doktor ini tercatat sebagai insinyur pertama sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014. Ia bahkan diganjar penghargaan beberapa waktu lalu di Makassar, namun pil kekecawan harus ditelannya mentah-mentah saat ini.

Organisasi PII kata Ruksamin, lahir berdasarkan undang-undang. Negara mengakui ada Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), kemudian dalam Muswil kali ini tidak dilaksanakan dengan baik, sehingga mencoreng nama organisasi.

“Ada permainan dalam Muswil kali ini. PII adalah berkumpulnya orang senior yang kemudian menginjak injak AD ART. Mulai malam hari ini setelah melihat prosesi Muswil PII Sultra, dengan ucapan bismillah saya mundur,” ucapnya dengan nada lantang.

Show More
Back to top button