Bupati Konut Ruksamin Keluarkan Peringatan Siaga Bencana Banjir dan Longsor di Konut

TRIBUNUTARA.COM: KONAWE UTARA – Bupati Konawe Utara Ruksamin mengeluarkan surat peringatan dini (early warning system) siaga darurat bencana banji, tanah longsor, dan puting beliung di Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Peringatan itu tertuang didalam surat nomor 300.2/3672 tanggal 3 Mei 2024 yang ditandai langsung oleh Bupati Konut Ruksamin.

Surat itu dikeluarkan karena melihat tingginya intensitas curah hujan yang terjadi di Kabupaten Konawe Utara pada hari ini, hingga membuat permukaan air sungai di beberapa sungai, termasuk di jembatan perbatasan Landawe – Langgikima yang menghubungkan Kabupaten Konut dan Morowali.

Selain itu, surat tersebut juga dikeluarkan berdasarkan hasil pantauan Pos Hujan Satelit dan Radar Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Nomor: B/ME.02.04/152/KKNI/V/2024 tanggal 03-9 Mei 2024 perihal Pelayanan Analisa dan Prakiraan Cuaca di Kabupaten Konawe Utara Tahun 2024.

Bupati Konawe Utara H. Ruksamin dalam SK tersebut menyampaikan bahwa di Kabupaten Konawe Utara berpotensi mengalami cuaca ekstrim, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat di sertai kilat petir dan angin kencang.

“Di harapkan kepada semua elemen masyarakat untuk selalu siaga dan waspada terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi secara tiba-tiba,” tulis Bupati dalam poin ke dua surat keputusannya.

Pada poin ke tiga, Bupati juga menghimbau kepada masyarakat Konawe Utara agar lebih baik mengurangi aktivitas di luar rumah.

“Di harapkan kepada seluruh pemangku kepentingan, masyarakat, dunia usaha dan pakar atau akademisi untuk saling menjalin sinergitas dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana karena bencana adalah urusan kita bersama,” pesanan pada poin ke empat.

Selanjutnya, diharapkan kepada seluruh Camat dan Pemerintah Desa agar melaporkan kejadian bencana yang terdampak di wilayah masing-masing, kemudian sosialisasi dan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.

 

 

Editor: Redaksi

Show More
Back to top button